VOR adalah salah satu alat bantu navigasi yang memancarkan
gelombang radio pada frekuensi VHF yg terdiri dari kode morse dari stasiun
pemancar tersebut dan gelombang yang memungkinkan sebuah pesawat untuk
mengetahui arah terbang (magnetic bearing) dari stasiun pemancar terhadap
pesawat. Dengan mengetahui magnetic bearing ini, pilot dapat melakukan navigasi
dari titik A ke titik B dengan akurat. Magnetic bearing ini adalah yang
biasanya disebut sebagai radial. Radial selalu diukur dari stasiun VOR ke pesawat.
Cara kerja dari VOR secara sederhana adalah sebagai berikut:
ada dua frekuensi yang diterima pesawat ketika tune-in ke suatu VOR station,
satu frekuensi adalah frekuensi acuan dan yang lain berbeda-beda di setiap
arah. Beda dari dua frekuensi ini yang menentukan radial dari VOR station
tersebut.
Ada empat komponen penting dari VOR indicator:
A. Rotating Course Card
B. Omni-Bearing Selector (OBS)
C. Course-Deviation Indicator (CDI)
D. To-From indicator
A. Rotating Course Card
B. Omni-Bearing Selector (OBS)
C. Course-Deviation Indicator (CDI)
D. To-From indicator
Mengacu pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa pesawat
sedang menuju (inobound – seperti ditunjukkan oleh panah D) VOR dan pada
heading 3450. Karena radial selalu diukur dari stasiun VOR, maka kita sebut
kita sedang berada pada posisi radial 165 (345-180=165) inbound VOR.
Apa gunanya CDI?
Seperti kalau nyetir mobil, kita harus nyetir di jalur yg
sudah ditetapkan, terbang dengan pesawat juga ada ’jalur’ nya. Jalan raya di
udara ini, namanya airways, yg umumnya kita sekarang kenal dengan W13, W33,
W45, G575, dst. Airways ini umumnya dibuat berdasar kepada radial tertentu dari
sebuah VOR, misalnya airway A585 itu adalah radial 330 dari CKG (113.6). Untuk
lengkap nya data airways ini, silahkan lihat di en-route chart.
Mari kita ambil contoh, sekarang kita harus mengintercept
airway X, yaitu radial 165 inbound VOR A. Bagaimana cara kita melakukan nya?
Garis merah ada airway X dan lingkaran biru menunjukkan VOR
A. Karena kita mengintercept radial 165 dan posisi kita menunjukkan kita sedang
inbound ke VOR itu, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
1. Set OBS course ke 345, karena ini menujukkan bearing yang akan kita ambil.
2. Setelah itu, kita bisa confirm dari To-From indicator kalau kita sedang terbang menuju ke VOR.
3. Perhatikan CDI needle. Needle yg ada di sebelah kiri garis tengah menunjukkan kalau R-165 masih ada di sebelah kiri kita (dan tentu begitu juga dengan kebalikannya)
1. Set OBS course ke 345, karena ini menujukkan bearing yang akan kita ambil.
2. Setelah itu, kita bisa confirm dari To-From indicator kalau kita sedang terbang menuju ke VOR.
3. Perhatikan CDI needle. Needle yg ada di sebelah kiri garis tengah menunjukkan kalau R-165 masih ada di sebelah kiri kita (dan tentu begitu juga dengan kebalikannya)
4. Belok kiri untuk intercept radial tersebut. Semakin dekat
kita dengan radial tersebut, semakin dekat needle nya dengan garis tengah VOR
indicator. Setelah intercept, tinggal belok kanan 345 untuk berada di R-165
inbound VOR tersebut.
5. Jaga supaya needle nya tetap berada di tengah, dan anda berada di jalur yang tepat.
Seberapa banyak saya harus belok untuk intercept radial itu?
5. Jaga supaya needle nya tetap berada di tengah, dan anda berada di jalur yang tepat.
Seberapa banyak saya harus belok untuk intercept radial itu?
Sebagai suatu pedoman (rule-of-thumb), kita biasanya
meng-intercept¬ VOR dengan 300 angle of intercept. Misalnya kita sedang di
heading 360 dan kita mau meng-intercept radial 165 inbound VOR A. Posisi kita
sekarang menunjukkan kita ada di sebelah kanan VOR. Jadi yang harus kita
lakukan adalah belok kiri ke heading 315 (345-30=315) untuk meng-intercept
R-165 tersebut.
DME (Distance Measuring Equipment) adalah alat navigasi
udara yang berfungsi memberikan informasi jarak kepada pesawat, jarak yang di
berikan adalah sudut miring antara pesawat dan transmiter dari DME ini dan
bukan jarak sesungguhnya antara pesawat dan DME.
Prinsip kerja DME adalah pesawat memberikan pertanyaan
berupa kode yang terdapat pada interogator pesawat yang akan dikirimkan pada
DME, pertanyaan dari interogator pada pesawat tersebut kemudian mentriger
(memicu) DME akan mengirimkan pulsa jawaban pada pesawat dengan frekuensi yang
berbeda. Pesawat mengetahui jarak dari DME berdasarkan perbedaan waktu antara
sinyal yang dikirim oleh pesawat dengan sinyal yang diterima dipesawat dan
kemudian di nyatakan dalam nautical miles. Apabila pesawat menerima sinyal
reply dari pesawat dalam waktu 8 microsecond, berarti jarak antara pesawat dan
groundstatiom adalah 8 x 6.173 = 49.384 NM
DME beroperasi pada frekuensi VHF sehingga pancarannya line
of sight. Ketika pesawat memilih frekuensi VOR atau ILS suatu bandara, maka
pesawat tersebut secara otomatis juga akan mendapatkan frekuensi dari DME.
DME beroperasi dalam 252 channel dengan range frekuensi 962
sampai 1213 MHz. channel-channel ini terdiri dari beberapa jenis frekuensi dan
spasi antara pasangan pulsa yaitu pada 126 pasangfrekuensi terdapat “X” channel
dan pada 126 pasangan frekuensi lainnya terdapat “Y” channel. Lebar pulsa yang
dipakai adalah 3,5 mikrosecond dengan efisiensi 0,5 mikrosecond. Pada “X
channel jarak antara pulsa adalah 12 mikrosecond pada interogator dan pulsa
jawaban. Pada “Y” channel jarak antara pulsa adalah 36 mikrosecond pada
interogator dan 30 mikrosekond pada pulsa jawaban. Jarak antara frekuensi
interogator dengan pulsa jawaban adalah 63 MHz.
Bandara Sam Ratulangi Manado mempunyai 4 buah DME, 2 buah
DME co located dengan Glide Slope dan 2 buah lainnya co-located dengan ILS
Glide Slope. Untuk DME yang co located dengan DVOR di makawembeng mempunyai
chanel 95X sedangkan untuk DME yang co-located dengan VOR MNO mempunyai channel
89X. Untuk DME yang co-located dengan Glide Slope pada ILS 36 mempunyai channel
42X sedangkan untuk yang co-located dengan Glide Slope pada ILS 18 mempunyai
cahnnel 48X.
Untuk perawatan DME dibandara Sam Ratulangi Manado sendiri
adalah meter reading, menjaga kebersihan ruangan. Untuk perawatan DME sendiri
biasanya silakukan bersamaan dengan perawatan ILS atau VOR karena DME biasanya
diletakkan colocated dengan kedua alat tersebut.
referensi
mojomoxer.blogspot.com/2012/01/sistem-navigasi-udara.html?m=1
amazingcrue.blogspot.com/2012/04/pengertian-navigasi-dan-ilmu-dalam.html?m=1
http://www.thaitechnics.com/nav/vor.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Radio_direction_finder
http://www.allstar.fiu.edu/aero/adf.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar