Selasa, 23 Desember 2014

apa itu VOR ADF DME



VOR adalah salah satu alat bantu navigasi yang memancarkan gelombang radio pada frekuensi VHF yg terdiri dari kode morse dari stasiun pemancar tersebut dan gelombang yang memungkinkan sebuah pesawat untuk mengetahui arah terbang (magnetic bearing) dari stasiun pemancar terhadap pesawat. Dengan mengetahui magnetic bearing ini, pilot dapat melakukan navigasi dari titik A ke titik B dengan akurat. Magnetic bearing ini adalah yang biasanya disebut sebagai radial. Radial selalu diukur dari stasiun VOR ke pesawat.
Cara kerja dari VOR secara sederhana adalah sebagai berikut: ada dua frekuensi yang diterima pesawat ketika tune-in ke suatu VOR station, satu frekuensi adalah frekuensi acuan dan yang lain berbeda-beda di setiap arah. Beda dari dua frekuensi ini yang menentukan radial dari VOR station tersebut.
Description: Photobucket
Ada empat komponen penting dari VOR indicator:
A. Rotating Course Card
B. Omni-Bearing Selector (OBS)
C. Course-Deviation Indicator (CDI)
D. To-From indicator
Mengacu pada gambar di atas, dapat dilihat bahwa pesawat sedang menuju (inobound – seperti ditunjukkan oleh panah D) VOR dan pada heading 3450. Karena radial selalu diukur dari stasiun VOR, maka kita sebut kita sedang berada pada posisi radial 165 (345-180=165) inbound VOR.
Apa gunanya CDI?
Seperti kalau nyetir mobil, kita harus nyetir di jalur yg sudah ditetapkan, terbang dengan pesawat juga ada ’jalur’ nya. Jalan raya di udara ini, namanya airways, yg umumnya kita sekarang kenal dengan W13, W33, W45, G575, dst. Airways ini umumnya dibuat berdasar kepada radial tertentu dari sebuah VOR, misalnya airway A585 itu adalah radial 330 dari CKG (113.6). Untuk lengkap nya data airways ini, silahkan lihat di en-route chart.
Mari kita ambil contoh, sekarang kita harus mengintercept airway X, yaitu radial 165 inbound VOR A. Bagaimana cara kita melakukan nya?
Description: Photobucket
Garis merah ada airway X dan lingkaran biru menunjukkan VOR A. Karena kita mengintercept radial 165 dan posisi kita menunjukkan kita sedang inbound ke VOR itu, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:
1. Set OBS course ke 345, karena ini menujukkan bearing yang akan kita ambil.
2. Setelah itu, kita bisa confirm dari To-From indicator kalau kita sedang terbang menuju ke VOR.
3. Perhatikan CDI needle. Needle yg ada di sebelah kiri garis tengah menunjukkan kalau R-165 masih ada di sebelah kiri kita (dan tentu begitu juga dengan kebalikannya)
Description: Photobucket
4. Belok kiri untuk intercept radial tersebut. Semakin dekat kita dengan radial tersebut, semakin dekat needle nya dengan garis tengah VOR indicator. Setelah intercept, tinggal belok kanan 345 untuk berada di R-165 inbound VOR tersebut.
5. Jaga supaya needle nya tetap berada di tengah, dan anda berada di jalur yang tepat.
Seberapa banyak saya harus belok untuk intercept radial itu?
Sebagai suatu pedoman (rule-of-thumb), kita biasanya meng-intercept¬ VOR dengan 300 angle of intercept. Misalnya kita sedang di heading 360 dan kita mau meng-intercept radial 165 inbound VOR A. Posisi kita sekarang menunjukkan kita ada di sebelah kanan VOR. Jadi yang harus kita lakukan adalah belok kiri ke heading 315 (345-30=315) untuk meng-intercept R-165 tersebut.



DME (Distance Measuring Equipment) adalah alat navigasi udara yang berfungsi memberikan informasi jarak kepada pesawat, jarak yang di berikan adalah sudut miring antara pesawat dan transmiter dari DME ini dan bukan jarak sesungguhnya antara pesawat dan DME.
Prinsip kerja DME adalah pesawat memberikan pertanyaan berupa kode yang terdapat pada interogator pesawat yang akan dikirimkan pada DME, pertanyaan dari interogator pada pesawat tersebut kemudian mentriger (memicu) DME akan mengirimkan pulsa jawaban pada pesawat dengan frekuensi yang berbeda. Pesawat mengetahui jarak dari DME berdasarkan perbedaan waktu antara sinyal yang dikirim oleh pesawat dengan sinyal yang diterima dipesawat dan kemudian di nyatakan dalam nautical miles. Apabila pesawat menerima sinyal reply dari pesawat dalam waktu 8 microsecond, berarti jarak antara pesawat dan groundstatiom adalah 8 x 6.173 = 49.384 NM
DME beroperasi pada frekuensi VHF sehingga pancarannya line of sight. Ketika pesawat memilih frekuensi VOR atau ILS suatu bandara, maka pesawat tersebut secara otomatis juga akan mendapatkan frekuensi dari DME.
DME beroperasi dalam 252 channel dengan range frekuensi 962 sampai 1213 MHz. channel-channel ini terdiri dari beberapa jenis frekuensi dan spasi antara pasangan pulsa yaitu pada 126 pasangfrekuensi terdapat “X” channel dan pada 126 pasangan frekuensi lainnya terdapat “Y” channel. Lebar pulsa yang dipakai adalah 3,5 mikrosecond dengan efisiensi 0,5 mikrosecond. Pada “X channel jarak antara pulsa adalah 12 mikrosecond pada interogator dan pulsa jawaban. Pada “Y” channel jarak antara pulsa adalah 36 mikrosecond pada interogator dan 30 mikrosekond pada pulsa jawaban. Jarak antara frekuensi interogator dengan pulsa jawaban adalah 63 MHz.
Bandara Sam Ratulangi Manado mempunyai 4 buah DME, 2 buah DME co located dengan Glide Slope dan 2 buah lainnya co-located dengan ILS Glide Slope. Untuk DME yang co located dengan DVOR di makawembeng mempunyai chanel 95X sedangkan untuk DME yang co-located dengan VOR MNO mempunyai channel 89X. Untuk DME yang co-located dengan Glide Slope pada ILS 36 mempunyai channel 42X sedangkan untuk yang co-located dengan Glide Slope pada ILS 18 mempunyai cahnnel 48X.
Untuk perawatan DME dibandara Sam Ratulangi Manado sendiri adalah meter reading, menjaga kebersihan ruangan. Untuk perawatan DME sendiri biasanya silakukan bersamaan dengan perawatan ILS atau VOR karena DME biasanya diletakkan colocated dengan kedua alat tersebut.

referensi

mojomoxer.blogspot.com/2012/01/sistem-navigasi-udara.html?m=1
amazingcrue.blogspot.com/2012/04/pengertian-navigasi-dan-ilmu-dalam.html?m=1
http://www.thaitechnics.com/nav/vor.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Radio_direction_finder
http://www.allstar.fiu.edu/aero/adf.htm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar